1.
Persepsi Guru Pendidikan Jasmani Hong
Kong pada Pengajaran Game untuk Memahami: Implikasi untuk Pengembangan
Profesional Berkelanjutan
Guru menyatakan bahwa TGfU menyediakan diskusi
kelompok dan peluang komunikasi antara siswa. Namun, mereka tidak percaya diri
dalam memodifikasi peralatan, ruang dan aturan untuk membuat TGfU lebih
bermakna karena waktu kontak terbatas dengan siswa dan ukuran kelas yang besar.
Akhirnya,
untuk mencapai visibilitas besar dalam sistem pembelajaran TGfU di Hong Kong,
diperlukan administrator senior untuk mendukung dan mempromosikan manfaatnya.
2.
Pengaruh TGfU dalam Permainan Kecil 5 lawan 5, Kebugaran
Kardiovaskuler, Kekuatan Kaki dan Kecepatan Lari 30 Meter dari Pemain-Pemain
Elit Sekolah Malaysia
Menurut hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa TGfU
lebih baik dibandingkan dengan pendekatan tradisional SDT. Model TGfU
menggunakan pendekatan taktis. Model TGfU dengan situasi permainan kecil
seperti 3 vs 3 atau 5 vs 5 dapat meningkatkan kontrol bola dan V02 max telah
terbukti dari penelitian ini. Namun, penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk mengetahui
bagaimana TGfU akan meningkatkan komponen lain dari permainan terutama
pelaksanaan keterampilan, pemain pendukung hingga posisi pemain.
3.
Model Pendidikan Jasmani Terintegrasi (Selandia Baru)
Penelitian ini berfokus pada Model Pendidikan Jasmani
Terintegrasi yang menghubungkan model siklis dari pembelajaran berpengalaman,
Model Sistem 4MAT Lengkap, dan TGfU. Pendekatan TGfU bisa dipahami dalam model
pembelajaran berpengalaman. Guru pendidikan jasmani bisa menggunakan informasi
ini untuk memberikan pengajaran yang lebih baik bagi siswanya dan membuta
lingkungan pembelajaran yang lebih efektif.
4.
Budaya, Mewujudkan Pengalaman dan Pengembangan Guru TGfU di
Australia dan Singapura
Budaya merupakan pertimbangan
penting dalam pengembangan TGfU di seluruh dunia. Dari perbedaan budaya dan
sosial antara Australia dan Singapura, bisa menjadi harapan yang
memiliki dampak sangat signifikan terhadap pengalaman guru untuk
mengembangkan
teknik mengajar TgfU.
5.
TGfU, Pelayanan Guru Pendidikan Jasmani: Hasil dan
Hambatan Mengenai Pengubahan Model Mengajar Olahraga
Penelitian ini adalah untuk memahami persepsi tentang Pelayanan
Pendidikan Fisik (PF) guru ketika menggunakan Pengajaran Games untuk
Understanding (TGfU) dalam mengajarkan olahraga. Data dikumpulkan dari
wawancara, pertemuan kelompok kerja, dan buku harian peserta. Hasil penelitian
menunjukkan kesulitan guru PF memiliki di perencanaan dan pelaksanaan TGfU.
6.
Perubahan Kurikulum Permainan Jepang
dan Pergeseran ke Arah Pembelajaran Yang Berpusat Pada
Siswa
Kurikulum di Jepang bertujuan untuk membimbing siswa untuk mewujudkan
cita-citadalam olahraga. TGfU begitu berpengaruh dalam tercapainya cita-cita tsb. TGfU di jepang
menggunakan strategi berpusat pada peserta didik sehingga meminta siswa untuk
berfikir berinteraksi dan intelektual di dalam permainan yang menyenangkan dan tetap
bermakna.
7.
TGfU Perspektif Kanada
Penerapan TGFU dalam kurikulum
pendidikan jasmani di Kanada mulai lebih terfokus dan dapat diakses untuk
belajar siswa dengan peningkatan dari konsep
pengajaran yang dapat ditemukandalam kategori permainan. TGFU
Kanada telah berdampak
besar pada perkembangan TGFU di dunia
0 comments:
Posting Komentar